Zero Waste Sebagai Gaya Hidup di Era Milenial

By: Christine Lydia | Jul 28th, 2021

Gerakan Zero Waste tampaknya telah menjadi salah satu trend dikalangan anak muda bahkan orang-orang dewasa sekarang ini. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang sudah lebih sering menggunakan Tumbler yang dibawa sendiri dari rumah, membeli sedotan dari bahan stainless dan membawa reusable bag saat berbelanja di pasar atau supermarket. 

Bahkan restoran-restoran cepat saji pun juga ikut ambil andil dalam gerakan Zero waste ini seperti halnya menyajikan makanan menggunakan piring kertas dan menyajikan minuman tanpa sedotan.

Namun demikian, apakah yang dimaksud dengan Zero Waste tersebut ? dikutip dari Wikipedia, 

[Zero Waste is a philosophy that encourages the redesign of resource life cycles so that all products are reused.] 

Atau sebuah filosofi untuk mendorong masyrakat dalam mendesain kembali siklus kehidupan dengan menggunakan barang-barang yang dapat didaur ulang. 

Hal ini dilakukan untuk dapat menyelamatkan bumi dari banyaknya sampah yang sebagian besar berasal dari plastik dan sangat sulit terurai hingga ratusan tahun lamanya dan akhirnya dapat mengancam keberlangsungan hidup makhluk-makhluk dan organisme serta lingkungan itu sendiri.

WASTE HIERARCHY

Terdapat tingkatan hierarki dalam mengelola sampah yang kita hasilkan yang biasanya kita kenal sebagai 3R (Reuse, Reduce dan Recycle). Namun, dewasa ini tingkatan Hierarki Sampah atau yang dikenal dengan istilah 'Waste Hierarchy' berubah seiring berjalannya waktu. Adapun Waste Hierarki dewasa ini adalah :

---

Dalam menghadapi perkembangan era modern sekarang ini tentunya bukan hal yang mudah untuk menerapkan gaya hidup Zero Waste terutama bagi kaum yang terbiasa menerapkan gaya hidup serba instans dan tidak mau repot, namun bukan berati hal ini mustahil untuk dilakukan. Berikut adalah Pro dan Kontra dalam menjalani gaya hidup Zero Waste:

Pro

- Zero Waste memiliki dampak yang sangat baik untuk lingkungan dan bahkan bumi kita tercinta ini.

- Makan makanan yang menerapkan sistem Zero Waste lebih sehat. Hal ini dikarenakan tidak adanya makanan yang tersisa dan membuat kita belajar untuk mengolah makanan sesuai porsi yang cukup sehingga tidak membuang-buang makanan.

- Produk-produk Zero Waste yang bermunculan sekarang ini lebih terlihat Aestethic dan kekinian, bukan?

- Zero waste mengajarkan kita untuk melatih hidup dengan sistem minim sampah.

- Banyaknya komunitas-komunitas sadar lingkungan dan orang-orang yang mengajak kita untuk menerapkan gaya hidup Zero waste yang berati hal ini cukup baik dikalangan masyarakat.

- Langkah pertama memulai Zero Waste cukup mudah dan simple yaitu hanya dengan mengganti produk-produk sekali pakai milik kamu dengan produk-produk yang bisa digunakan kembali sehingga meminimalisir sampah yang kita hasilkan. 

Kontra

-  Mahal. 

Biasanya kita perlu membeli 'Zero Waste Kit' kita masing-masing guna mendukung gaya hidup ini seperti Tumbler, kotak bekal, sapu tangan, sedotan stainless, dll. Produk-produk yang ramah lingkungan pun biasanya memiliki harga yang berbeda atau lebih tinggi dibandingkan produk-produk yang umum digunakan.

- Ribet. 

Hal ini akan menjadi salah satu kendala dalam menerapkan gaya hidup Zero waste. Contohnya kita harus membawa-bawa kotak bekal, tumbler, dan sapu tangan kemanapun kita pergi. Terkadang hal ini cukup berat untuk dibawa-bawa dan tidak simpel.

- Disiplin. 

Menerapkan gaya hidup Zero Waste dibutuhkan kedisiplinan yang tidak boleh plin-plan. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen yang kuat untuk disiplin dalam menerapkan gaya hidup Zero Waste.

- Tidak semua produk menerapkan sistem Zero Waste. 

Seperti contohnya saat kita membeli buah, perabotan dapur atau perabot rumah tangga di mall yang sudah dikemas dengan bungkus plastik dari pabriknya sendiri. Hal seperti ini tentunya tidak dapat kita hindari.

- Membutuhkan waktu yang lebih banyak. 

Hal ini tentu saja membutuhkan effort yang lebih lagi karena dalam menerapkan gaya hidup Zero Waste kamu harus meluangkan waktumu untuk mencuci perabotanmu seperti kotak makan, tumbler, sapu tangan, sedotan untuk dapat digunakan kembali.

- dan terakhir, banyaknya produk-produk Zero waste yang masih sulit untuk ditemukan dan terkadang stoknya terbatas.


Meskipun banyaknya pro dan kontra dari gaya hidup Zero waste ini, kita sebagai manusia harus lebih bijak lagi dalam mendukung terciptanya lingkungan dan bumi yang lebih baik lagi guna menunjang warisan untuk anak cucu kita kelak. 

Dan dari pembahasan pro dan kontra tersebut, ada beberapa tips yang sudah dirangkum buat kamu untuk tetap semangat dalam memulai gaya hidup Zero Waste ini. Caranya adalah: 

1. Menolak apa yang tidak kita butuhkan. Contohnya seperti, saat kita makan di restoran sebaiknya memilih untuk tidak menggunakan sedotan.

2. Mengurangi barang-barang yang jarang ataupun tidak kita gunakan. Seperti makanan yang berlebih, barang-barang yang tidak berguna, dan lainnya.

3. Gunakan barang yang kamu punya sampai barang tersebut sudah rusak dan tidak membeli barang yang sama hanya karena warnanya lucu atau modelnya imut namun kegunaannya tetap sama.

4. Perbaiki barang-barang yang masih bisa diperbaiki daripada harus membelinya lagi.

5. Mendaur ulang barang-barang yang masih dapat didaur ulang sebelum dibuang ketempat sampah.

Nah, dengan tips diatas sangat memungkinkan bukan untuk kamu menerapkan gaya hidup Zero Waste ini dan tentunya dapat melatih kamu untuk hidup lebih berhemat dan tidak boros deh. Semoga bermanfaat yah.


Referensi

Ilustrasi                : Unsplash @volodymyr_hryshchenko

@recycling.com   : https://www.recycling.com/beginners-guide-for-zero-waste/

Comments