Mengenal Eco-Bricks ''dari Sampah jadi Batu Bata untuk Bangun Rumah''

 By: Christine Lydia | Jul 29th, 2021

Tingginya populasi limbah plastik yang ada di muka bumi membuat manusia harus berpikir kritis agar dapat mengolah limbah-limbah plastik tersebut sehingga tidak mencemari lingkungan dan merusak ekosistem. Salah satu hasil pemikiran yang diciptakan untuk menanggulangi permasalahan sampah plastik adalah Ecobrick. Apa itu Ecobrick? 

Ecobrick adalah singkatan dari "Eco" yang berati ekologi atau ''Ramah Lingkungan'' dan "Brick" yang berati ''Bata/Batu Bata''. Dengan kata lain Ecobrick adalah Bata yang ramah lingkungan. 

Lantas Bagaimanakah Konsepnya ?

Ecobrick memanfaatkan limbah plastik yang digunting menjadi serpihan dan potongan kecil. Kemudian plastik-plastik tersebut dimasukkan kedalam botol plastik bekas air mineral yang berukuran 500 ml atau lainnya yang kemudian dipadatkan dan selanjutnya dapat digunakan sebagai pengganti batu bata dalam membuat berbagai macam struktur bangunan seperti rumah, taman bermain, furniture dan lain sebagainya.

Asal Mula Ecobrick

Ecobrick pertama kali dicetuskan oleh Russer Maier, seorang pria berkebangsaan Kanada bersama sang istri, Ani Himawati Maier seorang wanita berkebangsaan Indonesia dimana mereka berdua adalah pegiat lingkungan yang sadar akan pentingnya keberlangsungan lingkungan hidup yang terbebas dari maraknya sampah plastik. 

Berbekal banyak pengalaman yang mereka peroleh saat tinggal di Filipina membuat Russer dan Ani giat untuk terus mencari cara dan metode agar dapat menanggulangi sampah plastik tanpa perlu menimbulkan permasalahan lain seperti keracunan dari asap pembakaran sampah dan polusi udara. 

Kegunaan dan Manfaat Ecobrick 

Seperti yang telah disinggung diatas, Ecobrick memiliki banyak sekali manfaat dan kegunaan antara lain dapat membuat bangunan seperti rumah, dapat juga digunakan untuk membangun taman bermain, membuat tempat tidur, kursi, lemari dan furniture lainnya serta dapat dibuat menjadi panggung pertunjukan.

Ecobrick yang dibuat dengan baik dan benar biasanya akan bertahan dalam kurun waktu 2-3 tahun jika digunakan untuk membuat kursi, meja, kasur dan perabot lainnya. 

Setelah itu jika daya pakainya sudah mulai menyusut atau berkurang, Ecobrick dapat dialih fungsikan menjadi batu bata untuk membuat bangunan seperti panggung ataupun rumah yang nantinya akan digabung dengan menggunakan semen sama halnya saat menggunakan bata sungguhan.

Dengan begitu Ecobrick memiliki fungsi jangka pendek dan jangka panjang yang tentunya sama-sama  membantu masyarakat dalam meminimalisir sampah plastik yang sulit didaur ulang di lingkungan kita. 

Pemanfaatan sampah plastik menjadi Ecobrick secara tidak langsung dapat membantu bumi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca yang dapat merusak atmostfer atau lapisan Ozon (O3) dan menyebabkan terjadinya pemanasan global (Global Warming).

Hal ini dapat terjadi apabila kita mengolah limbah plastik dengan cara yang salah seperti dibakar. Asap dari hasil pembakaran limbah plastik akan mengeluarkan gas Karbondioksida (CO2) menuju udara dan terperangkap di atmosfer. Gas ini sangat berbahaya karena memiliki efek yang dapat merusak lapisan Ozon (O3) di atmosfer sehingga menyebabkan pemanasan global. 

Oleh sebab itu pemusnahan limbah plastik dengan proses pembakaran sangat tidak dianjurkan sehingga Ecobrick menjadi jembatan yang baik dalam penanggulangan limbah plastik.

Langkah-langkah Membuat Ecobrick

Dalam membuat Ecobrick kita memerlukan bahan-bahan seperti :

- Botol air mineral (bersih dan kering)

- Limbah plastik (bersih dan kering)

- Gunting

- Tongkat kayu

- Lem atau ban dalam (optional/sesuai penggunaan Ecobrick)

Cara Membuat Ecobrick :

- Siapkan botol air mineral dalam keadaan sudah dibersihkan dan dikeringkan. (usahakan menggunakan botol dengan ukuran dan bentuk yang sama agar Ecobrick dapat dirangkai dengan sempurna.)

- Siapkan limbah plastik yang telah dibersihkan dan dikeringkan lalu digunting-gunting menjadi serpihan-serpihan yang kecil. Plastik yang digunakan dapat beruba sedotan, kantong kresek, bungkus makanan, sterofoam, dan lain sebagainya.

- Masukkan serpihan plastik yang telah digunting kedalam botol air mineral hingga penuh. Lalu dipadatkan dengan cara menekan plastik-plastik tersebut menggunakan tongkat kayu agar tidak terdapat rongga yang tersisa.

- Tutup botol dengan menggunakan penutup botol.

- Pastikan botol yang diisi dengan plastik sudah sangat padat dengan cara menekan botol tersebut. Pastikan botol yang ditekan tidak mengeluarkan suara ataupun kempes saat diuji.

- Ecobrick telah selesai dibuat dan lakukan lagi  dengan cara yang sama secara berulang dengan jumlah yang diinginkan sehingga Ecobrick dapat dirangkai.

Contoh - contoh Ecobrick 



Referensi
Ilustrasi: @zerowaste.id, @ecobricks.org, @majalahsora.com@kaltimtoday.com
@zerowaste.id : https://zerowaste.id/manajemen-sampah/ecobricks/
@ecobricks.org : https://www.ecobricks.org/build/?lang=id


Comments